Ahok: Jangan Pilih Pemimpin Penipu, Dulu Janji DP Rumah 0 Persen di Jakarta
Ahok: Jangan Pilih Pemimpin Penipu, Dulu Janji
DP Rumah 0 Persen di Jakarta
Politikus
PDI Perjuangan, Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok mengingatkan seluruh
masyarakat agar tidak memilih pemimpin yang suka menipu dengan janji manisnya.
Sebab kata
Ahok, janji manis yang tak masuk akal itu sengaja dilontarkan untuk memperdaya
atau menipu masyarakat agar memilihnya.
Hal tersebut
disampaikan Ahok saat bertemu warga Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT),
Rabu (7/2/2024).
"Jangan
mau pilih yang suka nipu-nipu. Masih ingat di Jakarta dulu kan? DP nol persen
rumah, KJP boleh ditarik tunai. Orang percaya semua kan?" kata Ahok
disambut tepuk tangan riuh warga.
Ahok
menjelaskan bagaimana program tidak masuk akal itu dilontarkan oleh pemimpin
yang suka menipu.
Ia
menjelaskannya sembari tertawa.
Menurut Ahok
sang pemimpin penipu mengatakan dengan DP rumah nol persen, maka semua orang
akan mengambil rumah itu.
Namun,
faktanya kata Ahok, cicilan bisa mencapai 100 juta tiap bulan.
Hal itu,
katanya tentu akan memberatkan.
"Jadi
maksud saya, tolong jangan diperdaya oleh orang yang lagi jual kecap. Semua
jual kecap bilang nomor satu kan? Hati-hati," kata Ahok.
Meski tidak
menyebut nama, sangat jelas yang dimaksud Ahok adalah capres nomor urut 1 Anies
Baswedan yang merupakan eks Gubernur DKI Jakarta.
Saat dalam
Pilkada DKI, Anies menjanjikan rumah dengan DP 0 persen bagi warga Jakarta yang
nyatanya tidak bisa dipenuhi.
Ahok juga
mengungkit kembali penerapan Nawacita yang dijalankan Presiden Jokowi selama
hampir 10 tahun memimpin bangsa ini.
Menurut dia,
Nawacita yang dikerjakan Jokowi selama dua periode ini merupakan susunan dari
PDIP.
Sehingga,
kata dia, pernyataan mengenai keberlanjutan akan sangat cocok dijalankan oleh
Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
"Yang
mengusul Nawacita sejak periode pertama Pak Jokowi itu PDI Perjuangan bos. Jadi
bagi saya kalau mau meneruskan Nawacita yang udah jalan 10 tahun, saya butuh
orang yang ngerti Nawacita," kata Ahok, Rabu 7 Februari 2024 di Kupang.
Karenanya
Ahok merasa aneh ada orang yang ingin mengganti program Nawacita yang sudah
dikerjakan 10 tahun belakangan ini.
Baginya itu
sesuatu bahaya.
Dia berpesan
ke masyarakat untuk memberikan hak pilihnya secara jujur berlandaskan asas
Pemilu.
Ia berharap
tidak ada tekanan ke masyarakat untuk menentukan hak pilihnya.
"Tidak
boleh ada tekanan dari siapapun, paksaan dari siapapun," kata dia.
Ahok juga
mengingatkan masyarakat agar jangan ditipu dengan gimik yang justru hanya bualan
semata.
Ahok lalu
menyebut dirinya belum bisa mengikuti kampanye bersama Ganjar Pranowo dan
Mahfud MD karena tidak masuk dalam tim kampanye nasional.
Komentar
Posting Komentar