AMIN Menang FPI Bakal Bangkit?
AMIN Menang FPI Bakal Bangkit?
Front Pembela Islam (FPI) dahulu cukup populer karena sepak terjangnya.
Melakukan razia pedagang miras, razia warung yang buka di siang hari pada bulan
Ramadhan dan lain-lain. Tindakan FPI ini dianggap meresahkan masyarakat, karena
tindakan mereka seharusnya dilakukan oleh pihak berwenang (kepolisian).
Pro kontra
tidak bisa jauh dari FPI, beberapa pihak merasa keberatan dengan tindakan FPI
karena membuat resah. Selain itu sering terdengar berita bila anggota FPI
diduga melakukan tindak kekerasan.
Kemudian
pemerintah memutuskan membubarkan organisasi massa Front Pembela Islam (FPI)
dan melarang segala aktivitas yang dilakukannya. Pembubaran itu dituangkan
dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Dalam Negeri, Menteri Hukum dan
HAM, Menteri Komunikasi dan Informatika, Jaksa Agung, Kapolri, serta Kepala
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Berdasarkan
SKB tersebut, penggunaan simbol dan atribut FPI resmi dilarang di Tanah Air.
Dalam SKB itu juga disebutkan, aparat hukum berwenang mengambil tindakan jika
terdapat kegiatan yang menggunakan simbol atau atribut FPI.
Menjelang
pemilu 2024 ini hiruk pikuk politik begitu terasa hangat. Capres-cawapres nomor
urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) medapat banyak dukungan dari
berbagai organisasi di Pilpres 2024.
Dari sekian
banyak yang mendukung pasangan AMIN, yang paling mencolok adalah dukungan
Ijtima Ulama. Bahkan pasangan AMIN pun telah menandatangani pakta integritas
Ijtima Ulama.
Terkait
penanda tanganan fakta integritas ini sepertinya ada kesepakatan tertentu, ada
memberi dan menerima dibalik dukungan ijtima ulama kepada AMIN alias tidak
gratis. Bukan tidak mungkin di balik dukungan ini nantinya ormas-ormas yang
dulunya dibekukan, seperti Front Pembela Islam (FPI), bisa dipulihkan kembali
jika Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menjadi presiden dan wakil presiden.
Dukungan
ijtima ulama cukup penting bagi AMIN. Dalam pilpres langsung, sekecil apapun
dukungan politik pasti penting. Apalagi dukungan ijtima ulama kubu AMIN pasti
menganggap dukungan yang sangat menguntungkan.
Ijtima ulama
memiliki jaringan massa yang solid meskipun tidak sekuat lima tahun lalu.
Ijtima ulama merupakan komunitas politik yang punya jejaring cukup solid, meski
tak sekuat 2017 dan 2019 lalu. Dalam politik, satu suara tetaplah penting.
Ijtima ulama
mampu memberikan tambahan suara dari kelompok Islam. Apalagi Anies memang dekat
dengan kelompok Islam yang terdiri dalam gerakan 212.
Satu hal
yang harus diwaspadai kubu Anies, yaitu anggapan publik bahwa AMIN menang FPI
bangkit. Nama FPI sudah terlanjur dianggap ormas terlarang, sehingga sangat
mungkin banyak masyarakat yang tidak mengharapkan ormas ini kembali berdiri.
Potensi
suara AMIN bisa saja menurun seiring anggapan AMIN menang FPI bangkit lagi.
Oleh karena itu kubu AMIN harus hati-hati dengan kemungkinan ini. Dengan adanya
dukungan dari Ijtima Ulama bisa saja malah menurunkan suara dari masyarakat
yang tidak menyukai FPI.
Komentar
Posting Komentar