GANJAR PRANOWO OPTIMIS ODF JATENG BAKAL CAPAI 100% TAHUN INI
GANJAR PRANOWO OPTIMIS ODF JATENG BAKAL CAPAI
100% TAHUN INI
Gubernur
Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes)
RI, mendeklarasikan komitmen untuk stop buang air besar sembarangan atau SBS.
Ganjar menargetkan Open Defecation Free (ODF) Jateng mencapai 100 persen tahun
ini.
Untuk
tingkat ODF Provinsi Jawa Tengah saat ini sudah mencapai 92 persen. Ganjar
menyebut, ada 6 kabupaten dan kota yang saat ini dilakukan percepatan
penyelesaian ODF, yakni Kota Pekalongan, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten
Pekalongan, Kabupaten Batang, Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Wonosobo.
"Ada
enam kabupaten yang memang belum ODF, masih BAB-nya sembarangan. Ini sedang
kita genjot. Tadi kita lihat komitmen para bupati wali kota bagus," ujar
Ganjar di Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang pada Rabu (29/3/2023).
Ganjar
memaparkan target ODF di kabupaten dan kota, yakni Kota Pekalongan 27 desa,
Kabupaten Banjarnegara 219 desa, Kabupaten Pekalongan 110 desa, Kabupaten
Batang 90 desa, Kabupaten Purworejo 345 desa dan Kabupaten Wonosobo 102 desa.
Adapun upaya
yang dilakukan Ganjar, antara lain menggalakkan program jambanisasi, penguatan
koordinasi dan integrasi dengan bupati dan wali kota, serta melakukan
sinkronisasi dan kolaborasi lintas sektor untuk mendukung percepatan capaian
ODF 100 persen.
"Kita
akan bantu agar masyarakat punya akses jamban, syukur-syukur punya
sendiri-sendiri. Akses jamban itu juga kalau toilet ya ada septic tank-nya,
bukan dibuang ke sungai atau kolam," jelas Ganjar.
Selain itu,
Ganjar menuturkan bahwa penyelesaian persoalan SBS di Jateng masih beriringan
dengan program penurunan kemiskinan ekstrem yang saat ini sedang dilakukan
Pemerintah Provinsi Jateng dan pemerintah daerah se-Jateng.
Optimalkan
Alokasi Anggaran
Ganjar
meminta seluruh kepala daerah untuk mengoptimalkan alokasi anggaran yang telah
disusun dalam RAPBD 2023 dan diusulkan saat musrenbang beberapa waktu lalu.
"Kalau
anggaran APBD-nya sudah ada, segera dieksekusi. Kalau tidak ya sama seperti
penurunan angka kemiskinan ekstrem karena ini juga kita masukkan di sana,"
kata Ganjar.
"Kita
carikan BAZNAS, CSR, filantrop dan bantuan dari siapapun agar kita bisa
mempercepat itu," sambung Ganjar.
Sebagai
informasi, Ganjar juga telah menyalurkan bantuan stimulan jambanisasi sejak
tahun 2015 hingga sekarang tak kurang dari 35 ribu paket jamban. Bantuan
tersebut terdiri dari semen, kloset dan pipa paralon. Bantuan jambanisasi tahun
lalu juga diberikan sebanyak 7.181 paket untuk membantu warga kurang mampu.
Komentar
Posting Komentar